Selasa, 15 Maret 2011

Satu Kisah

Ada hal yang membuatku begitu terkesan dengan teman kecilku saat kupulang dari kota kelahiranku beberapa waktu yang lalu. Dalam pertemuan kami yang hangat, kami tak habis-habisnya mengulang cerita semasa kami sekolah dulu, terutama impian maupun angan-angan yang pernah kami utarakan satu sama lain. Sungguh aku tak menyangka, saat aku bertanya, "Er..,ikam ingatlah rumah impianku bila aku sudah berkeluarga kena?",aku menguji ingatannya sambil berkelekar, kutanyakan itu pada Eri, sahabat karibku sejak kecil sampai saat ini. Cukup takjub juga saat mendengar jawabannya, oohh...,tak hanya takjub, tapi sangat kaget karena tak menyangka dia begitu hapal dengan angan-angan yang ku utarakan padanya padahal telah bertahun-tahun silam. Maka tersadarlah aku, kamu, Eri, seorang teman curhatku yang paling setia mendengarkan kisahku, yang walaupun saat ini jarak kami tak berdekatan lagi tapi ingatan dalam benakmu tetap melekat sampai saat ini. 
Sambil meledekku Eri pun membalas pertanyaan yang sama padaku, "Nah Lin...,kam sorang pang masih ingat jua kah apa angan-angan yang ku handaki bahari hah?Pasti kada ingat lho?? Aku ja nah ingat banar rumah impian kam dulu tuh, kam handak rumah bertingkat sesuai jumlah anak kam kena lho...,hahhahaha...., ingat banar aku, kena tiap lantai rumah di diami anak kam masing-masing. Kaitu lho??. Geli banget aku mendengar ledekan atas jawaban Eri tadi. Karena memang tepat jawabannya terhadapku. 
Eri ohh Eri..., kapan ya kita bisa mewujudkan angan-angan kita tadi. Karena kamu tau aku sangat mendukung kamu ketika kamu mengambil jurusan arsitek saat akan berkuliah, sangat-sangat mendukung, apalagi kalau bukan untuk merealisasikan rumah impianku, aku ingin rumah impianku tadi di desain oleh seorang yang berarti bagiku,whahahhahaha..........,(^_^)
Hemzzzzzz........., beralih dari angan-anganku, akupun tak akan melupakan impianmu Er, sebenarnya akupun ingin punya andil dalam mewujudkan impian kamu. Aku mulai mengingat bahwa harapan kamu adalah memiliki sekolah khusus yang sesuai dengan pola pikir dan keinginan kamu. Huuuhhh...., walaupun aku bukan guru, tapi aku suka mengajar untuk membagi ilmu. Tak apa-apalah bila kamu benar-benar bisa membangun sekolah, akulah calon pertama yang akan melamar untuk jadi tenaga pendidik di sana, hahahhahaha........
Waktu terus bergulir ya sahabat, kita tak tau manakah angan maupun impian kita yang akan terwujud lebih dulu. Bahkan angan-angan yang kita impi-impian sedari kecil bisa saja berubah atau semakin bertambah, atau hanya jadi kenangan di masa kecil kita.

*_^...keep dreaming...*_^   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar